PEMANFAATAN PETA PREDIKSI DAERAH PENANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND)
Oleh: Hotler Panjaitan, S.IP
INSTRUKTUR BPPP – MEDAN PERUMAHAN NELAYAN INDAH LABUHAN
April 2014
RINGKASAN
Prediksi Daerah Penangkapan
Ikan (Fishing ground) merupakan iptek
yang sangat bermanfaat bagi nelayan dan pengusaha yang bergerak pada bidang
penangkapan ikan di laut. Informasi fishing ground merupakan kebutuhan vital
yang diperlukan pada usaha penangkapan ikan berupa:
1. Titik koodinat pada posisi lintang
dan bujur yang terdapat pada peta lokasi Daerah Penangkapan Ikan yang diberi
tanda gambar ikan berwarna merah.
2. Titik koordinat pada posisi lintang
dan bujur yang terdapat pada peta lokasi Potensi Daerah Penangkapan Ikan
ditandai dengan gambar ikan berwarna ungu. Pada Potensi Daerah Penangkapan ini, ikan diperkirakan berada pada sekitar posisi lintang dan bujur yang
ditetapkan. Dengan hasil menemukan titik
koordinat lintang dan bujur lokasi penangkapan maupun potensi daerah
penangkapan di laut nelayan dapat langsung mengoperasikan alat tangkap ikan yang
dibawanya.
PENDAHULUAN
Usaha penangkapan ikan di Indonesia
masih tertinggal jauh bila dibandingkan dengan negara seperti Jepang, Austalia,
Amerika serikat dll. Untuk dapat mensejajarkan dengan negara yang telah maju
pada bidang penangkapan ikan tentunya
kita mau tidak mau harus menyerap ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mereka pergunakan untuk melakukan usaha
tersebut. Prediksi daerah penangkapan
ikan (Fishing ground) yaitu Peta Prakiraan Daerah
Penangkapan Ikan (PPDPI) merupakan salah satu upaya dalam memudahkan pencarian daerah
penangkapan ikan yang telah disediakan pada layanan informasi internet berdasarkan zona-zona
penangkapan ikan. PPDPI berawal dari
hasil penelitian yang dilakukan Balai Penelitian dan Observasi Laut Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi
Kelautan dan Perikanan.
Dasar pemikiran membuat PPDPI merupakan
hasil dari:
1. Pendekatan faktor lingkungan
Seperti suhu permukaan air laut 0-40 ° yaitu suhu proses kehidupan dan penyebaran organisme di laut
suhu diluar 0-40 ° proses kehidupan organisme sangat kecil, salinitas/kadar garam air
laut dimana setiap perbedaan salinitas dapat menyebabkan ikan jenis tertentu
akan bermigrasi, konsentrasi klorofil-a
dipermukaan laut semakin tinggi konsentrasi klorofil-a maka kehidupan organisme
semakin banyak sehingga terdapatnya sumber makan ikan yang banyak. Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat
diprediksi posisi fishing ground
dalam kurun waktu tertentu.
2. Teknologi Penginderaan jauh
kelautan.
Penginderaan Jauh (satelit) dapat memantau karakteristik dan dinamika lingkungan perairan memiliki kemampuan untuk menggambarkan
fenomena –fenomena permukaan bumi maupun
dipermukaan laut dengan cakupan area yang luas secara kontinu (time series) Prediksi (forecasting)
fenomena alam laut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat dapat memberikan
informasi prakiraan daerah penangkapan ikan. (Modul pelatihan daerah
penangkapan ikan/fishing ground).
3. Prediksi Daerah Penangkapan Ikan.
Penentuan daerah penangkapan ikan pelagis yaitu dengan
menggabungkan teknologi GIS (Geografis Information Sytem) yaitu
komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan
sumber daya manusia yang bekerja secara efektif untuk memasukkan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa,
dan menampilkan data dalam informasi
berbasis geografis dan model statistik dari data
citra terhadap data konsentrasi klorofil-a permukaan, suhu permukaan laut (SPL)
dan paras permukaan laut dapat memprediksi daerah penangkapan ikan tuna albacore
di samudera fasifik bagian utara, daerah penangkapan ikan cakalang di perairan
samudera pasifik menggunakan para meter konsentrasi klorofil-a permukaan, suhu
permukaaan air laut, tinggi muka air laut dan Eddy Kinetic Energy (EKE) penggunaan data citra satelit dan GIS untuk memprediksi ikan sarden.
Pada akhir-akhir ini
Balai Penelitian dan Observasi Laut di Bali telah mengadopsi iptek yaitu melalui teknologi penginderaan jauh
untuk dapat dengan mudah memprediksi wilayah penangkapan ikan pelagis yang
dibagi berdasarkan zona penangkapan ikan di Indonesia yang dibagi menjadi 5
zona penangkapan ikan yang dituangkan dalam Peta Perkiraan Daerah Penangkapan
Ikan (PPDPI) Nasional dan PPDPI Pelabuhan Perikanan pada 10 lokasi yang dapat
dilihat pada web site www.bpol.litbang.kkp.go.id , dengan cara klik PPDPI, pilih zona
penangkapan, klik preview dan selanjutnya yang menyajikan informasi posisi fishing ground maupun potensi fishing ground ikan pelagis di seluruh indonesia yaitu Peta
Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) yang di update setiap 3 hari sekali
dengan menggunakan Sitem Informasi Geografis (SIG).
ZONA
PENANGKAPAN IKAN DI INDONESIA
Zona penangkapan ikan
di Indonesia terdiri dari 5 zona Prakiraan
daerah penangkapan ikan untuk memprediksi posisi fishing ground ikan pelagis atau ikan yang habitatnya dipermukaan
laut dengan informasi ini para nelayan diharapkan dapat mengambil keputusan
berangkat kemana atau tidak berangkat
sama sekali berdasarkan prediksi informasi
yang disediakan pada PPDPI ini. Peta
Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan sebagai contoh peta yang diterbitkan pada tanggal 26 - 28 Juli 2013 Sebagai
berikut:
PPDPI
wilayah Sumatera
Keterangan gambar (tabel dan legenda sebelah kanan peta):
Gambar peta diatas adalah Peta Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan wilayah
Sumatera diperoleh dengan cara membuka pada web site www.bpol.litbang kkp.go.id setelah terbuka pilih PPDPI, klik preview maka peta akan
terbuka. Gambar tabel pertama (table paling atas) adalah 2 (dua) lokasi Daerah penangkapan ikan pada peta dengan tanda gambar ikan warna merah:
1.
Pada
posisi 96 ̊ , 26 ̍ , 57 ̎̎ bujur timur dan 4 ̊, 20 ̍, 13,8 ̎ lintang utara. Pada koordinat
ini dipastikan ikan pelagis
sudah ada.
2. Pada posisi 96
̊, 52 ̍, 10,9 ̎ bujur timur dan 4 ̊, 16 ̍, 56,3 ̎ lintang utara. Pada koordinat ini dipastikan ikan pelagis
sudah ada.
Gambar tabel kedua (tabel bawah) adalah lokasi daerah Potensi daerah penangkapan
ikan pada peta
dengan tanda gambar ikan warna hitam
yaitu pada posisi 96 ̊, 48 ̍, 36,8 ̎ bujur timur dan 0 ̊, 38 ̍, 56,3 ̎ lintang utara. Dimana:
D = Derajat , M = Menit,
S : Second/detik. Pada posisi daerah ini ikan diperkirakan ada,
namun
perlu pencarian
lebih lanjud pada sekitar posisi dimaksud. Demikian selanjutnya keterangan gambar pada
zona prakiraan daerah penangkapan ikan lainnya.
2. ZONA PETA PRAKIRAAN
DAERAH PENANGKAPAN IKAN WILAYAH JAWA,
BALI DAN NUSATENGGARA
PPDPI
wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
Keterangan:
Pada peta daerah penangkapan ikan ini tidak ada gambar ikan
yang berwarna merah, artinya pada saat tanggal dimaksud 26 s/d 28 juli 2013 tidak ada lokasi daerah
penangkapan ikan.
1. Gambar ikan berwarna ungu dekat kota Padang
merupakan daerah
potensi
penangkapan ikan pada posisi:
1. 115 °, 01 ’, 13,7 ” bujur timur (E) dan 07 °, 49 ’,40,7 ” lintang utara (S)
Dengan keterangan simbol
sbb:
D : ° : Derajat
M : ’ : Menit
S : ” : Second/detik
3. ZONA PETA PRAKIRAAN DAERAH
PENANGKAPAN IKAN WILAYAH KALIMANTAN
PPDPI
wilayah Kalimantan
Keterangan:
1. Pada peta daerah
penangkapan ikan ini tidak ada gambar ikan yang berwarna merah, artinya pada
saat tanggal dimaksud 26 s/d 28 juli 2013 tidak ada lokasi daerah penangkapan ikan.
2. Pada peta daerah
penangkapan ikan ini tidak ada gambar ikan yang berwarna ungu , artinya pada
saat tanggal dimaksud 26 s/d 28 juli 2013 tidak ada lokasi potensi daerah penangkapan ikan.
3. Pada tanggal dimaksud daerah penangkapan ikan maupun
potensi daerah penangkapan ikan tidak ada pada wilayah Kalimantan
4. ZONA PETA PRAKIRAAN DAERAH
PENANGKAPAN IKAN WILAYAH SULAWESI
PPDPI
wilayah Sulawesi
Keterangan:
Pada tanggal dimaksud 26 s/d 28 juli 2013:
1. Pada peta prakiraan
daerah penangkapan ikan wilayah Sulawesi
terdapat 1 lokasi posisi daerah penangkapan ikan yang
ditandai dengan
ikan berwarna
merah yang tertulis pada tabel sebelah kanan atas
gambar.
2.
Pada peta prakiraan daerah penangkapan ikan wilayah Sulawesi
terdapat 5 lokasi posisi daerah
penangkapan ikan yang ditandai dengan
ikan berwarna ungu yang tertulis
pada tabel sebelah kanan bawah
gambar.
5. ZONA PETA PRAKIRAAN DAERAH
PENANGKAPAN IKAN WILAYAH MALUKU, PAPUA
PPDPI
wilayah Maluku, Papua
Keterangan:
Pada saat tanggal dimaksud 26 s/d 28 juli 2013.
Pada peta prakiraan daerah
penangkapan ikan wilayah Maluku Papua ini hanya ada 2 lokasi potensi
penangkapan ikan ditandai dengan ikan berwarna ungu pada tabel sebelah kanan
atas gambar.
MANFAAT
PETA PERKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN (PPDPI):
1. Efesiesi
Waktu.
Dengan pemanfaatan PPDPI nelayan diharapkan tidak lagi
pergi melaut dengan berspekulasi
mencari fishing ground membuang waktu berhari –hari dengan percuma ternyata pada saat itu tidak menemukan
lokasi penangkapan ikan. Dengan
memanfaatkan peta Prakiraan Daerah Penangkapan ikan efesiensi waktu dapat
bermanfaat untuk mengerjakan pekerjaan lain di kapal seperti memperbaiki jaring
yang rusak.
2. Efesiensi
Bahan Bakar.
Dengan pemanfaatan PPDPI nelayan diharapkan tidak lagi
pergi melaut dengan berspekulasi mencari fishing
ground yang kalau tidak ditemukan maka bahan solar terbakar percuma sebagai
misal kapal penangkap ikan dengan alat purse seine berlayar 48 jam dengan
kebutuhan solar 10 liter/jam tidak menemukan fishing ground maka solar akan
habis percuma 480 liter. Hal tersebut
tidak akan terjadi bila kapal tersebut telah memanfaatkan peta Prakiraan Daerah
Penangkapan Ikan.
3. Efesiensi
Bahan Konsumsi.
Dengan
pemanfaatan PPDPI nelayan diharapkan tidak lagi pergi melaut dengan
berspekulasi mencari fishing ground yang
menghabiskan bahan makanan dan minum dengan sia-sia.
4. Hasil
Tangkapan lebih maksimal.
Karena dengan fokus menuju fishing ground, setelah tiba daerah penangkapan sudah dapat
langsung melakukan operasi penangkapan ikan diharapkan hasil tangkapan akan lebih maksimal.
PENUTUP.
1. Kesimpulan.
Dengan
tersedianya Peta Prakiraan Daerah
Penangkapan ikan (PPDPI ) pada 5 zona penangkapan ikan, diharapkan para
nelayan, pengusaha bidang penangkapan ikan
dapat meningkatkan hasil produksi atau hasil tangkapan ikan secara
signifikan. Dengan peningkatan hasil
tangkapan secara signifikan dapat meningkatkan
pendapatan yang pada gilirannya memberi kontribusi
pada negara dan penghematan
penggunaan bahan bakar, serta dapat mengurangi polusi udara.
2. Saran.
Diharapkan kepada Pengusaha bidang
penangkapan ikan dan nelayan yang melakukan penangkapan ikan pada salah satu zona
peta prakiraan daerah penangkapan ikan agar
mamanfaatkan peta prakiraan daerah penangkapan ikan dan berusaha membuat sms center yang dikelola oleh
kelompoknya sehingga nelayan yang berada
di laut dapat mengetahui fishing ground dari informasi sms center yang dikirimkan dari
pangkalan di darat.